
Lebak, 30 Januari 2025 – Dalam rangka memastikan ketersediaan, pemerataan, dan kelayakan alat dan obat kontrasepsi (ALOKON), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Lebak melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pendistribusian dan Stok ALOKON. Kegiatan ini melibatkan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) serta jajaran Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di seluruh kecamatan se-Kabupaten Lebak.
Monev ini bertujuan untuk memastikan bahwa layanan KB berjalan optimal, dan ALOKON yang tersedia di lapangan cukup, sesuai standar, dan dalam kondisi baik untuk digunakan oleh masyarakat.
Pembagian Wilayah Monev
Kegiatan Monev ALOKON dilakukan secara terstruktur dengan pembagian wilayah sebagai berikut:
Wilayah 1 – Pusat di Rangkasbitung
Mencakup Kecamatan:
-
Rangkasbitung
-
Warunggunung
-
Cibadak
-
Kalanganyar
-
Maja
-
Cikulur
-
Cimarga
-
Leuwidamar
Wilayah 2 – Pusat di Cipanas
Mencakup Kecamatan:
-
Cipanas
-
Curugbitung
-
Sobang
-
Muncang
-
Lebakgedong
-
Sajira
Wilayah 3 – Pusat di Cirinten
Mencakup Kecamatan:
-
Cirinten
-
Bojongmanik
-
Cigemblong
Wilayah 4 – Pusat di Gunung Kencana
Mencakup Kecamatan:
-
Gunung Kencana
-
Cileles
-
Cijaku
-
Banjarsari
Wilayah 5 – Pusat di Bayah
Mencakup Kecamatan:
-
Bayah
-
Malingping
-
Wanasalam
-
Cihara
-
Panggarangan
-
Cibeber
-
Cilograng
Fokus Kegiatan
Kegiatan Monev ALOKON tahun ini mencakup beberapa poin penting, di antaranya:
-
Pengecekan Stok ALOKON di Puskesmas dan Balai Penyuluhan KB di setiap kecamatan.
-
Validasi data pendistribusian ALOKON dari gudang kabupaten ke lini lapangan.
-
Monitoring kualitas dan masa kedaluwarsa ALOKON yang tersedia.
-
Identifikasi kendala distribusi dan kebutuhan logistik di lapangan.
-
Koordinasi lintas sektor untuk memastikan layanan KB tetap berjalan optimal, terutama di wilayah terpencil dan sulit dijangkau.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Lebak menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk evaluasi menyeluruh guna memastikan pemerataan dan kualitas layanan KB hingga ke pelosok.
“Kami berharap melalui kegiatan Monev ini, sinergi antara pemerintah daerah, penyuluh KB, dan fasilitas kesehatan semakin kuat. Tahun 2025 harus menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan KB di Kabupaten Lebak. Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga memiliki akses terhadap layanan KB yang aman, bermutu, dan terjangkau,” ujar beliau.
Dengan hasil Monev yang komprehensif, DP3AP2KB berkomitmen untuk menindaklanjuti temuan di lapangan, baik terkait kebutuhan distribusi ulang ALOKON, pembinaan SDM pengelola logistik, maupun peningkatan kapasitas penyuluhan kepada masyarakat.
Melalui kegiatan Monev ALOKON yang menyeluruh dan sistematis ini, diharapkan pada tahun 2025 pelayanan KB di Kabupaten Lebak semakin berkualitas, merata, dan berkelanjutan di seluruh wilayah. Sinergi yang kuat antar lini akan menjadi kunci keberhasilan program Bangga Kencana dan pencapaian target pembangunan keluarga berencana nasional.
Writer & Editor: Dio Riksa, 2025







