Lebak, 06 November 2025 — Dalam upaya memperkuat sistem perlindungan anak di lingkungan pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Lebak bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak dan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) KEMILAU menyelenggarakan kegiatan “Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Lingkungan Sekolah.”
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Lebak dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman, sehat, ramah anak, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, verbal, maupun kekerasan berbasis daring (cyberbullying).
Kegiatan diikuti oleh perwakilan siswa, guru, dan tenaga pendidik dari beberapa sekolah, serta diisi oleh narasumber dari DP3AP2KB, psikolog PUSPAGA KEMILAU, dan tenaga pendidik berpengalaman yang memberikan edukasi langsung melalui diskusi, simulasi, dan sesi interaktif.
atan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif seluruh komponen sekolah dalam mencegah serta menanggulangi kekerasan terhadap anak. Adapun tujuan utamanya meliputi:
1.Memberikan Pemahaman tentang Jenis dan Dampak Kekerasan
Mengedukasi siswa, guru, dan tenaga pendidik mengenai berbagai bentuk kekerasan — seperti kekerasan fisik, psikis, verbal, seksual, maupun digital — serta dampak jangka panjang yang ditimbulkannya terhadap perkembangan anak.
2. Menguatkan Peran Sekolah sebagai Lingkungan Pelindung
Mendorong sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak dengan membangun budaya saling menghargai, empati, dan komunikasi positif antara guru dan siswa.
3. Membuka Akses Layanan Pendampingan dan Konseling
Menyampaikan informasi tentang layanan pengaduan, pendampingan psikologis, dan konseling keluarga yang tersedia melalui PUSPAGA KEMILAU Lebak dan unit layanan DP3AP2KB, sehingga siswa maupun guru dapat dengan mudah melapor jika terjadi kasus kekerasan.
4.Meningkatkan Kolaborasi Antarlembaga
Memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah, sekolah, dan lembaga layanan perlindungan anak dalam menangani kasus kekerasan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.
Kegiatan berlangsung dengan suasana interaktif dan edukatif. Para narasumber menyampaikan materi seputar:
- Pengertian dan klasifikasi kekerasan terhadap anak,
- Dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkan,
- Tanda-tanda anak yang menjadi korban kekerasan,
- Strategi pencegahan melalui pendekatan keluarga dan sekolah,
- Serta mekanisme pelaporan dan pendampingan korban.
Peserta juga diajak berdiskusi melalui studi kasus dan simulasi bagaimana cara bersikap ketika menyaksikan atau mengalami kekerasan di lingkungan sekolah. Melalui pendekatan partisipatif ini, siswa diharapkan menjadi lebih berani berbicara dan mencari pertolongan bila menghadapi situasi berisiko.
Sementara itu, perwakilan dari PUSPAGA KEMILAU Lebak menambahkan bahwa layanan konseling terbuka bagi siapa pun yang membutuhkan pendampingan — baik korban, saksi, maupun pihak sekolah — guna memastikan setiap kasus kekerasan ditangani dengan pendekatan yang empatik dan profesional.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan “Sekolah Aman dan Ramah Anak” yang digagas DP3AP2KB Kabupaten Lebak.
Ke depan, kegiatan serupa akan dilaksanakan di berbagai sekolah lain di wilayah Kabupaten Lebak dengan melibatkan lebih banyak unsur, termasuk komite sekolah, orang tua, dan organisasi siswa.
Selain edukasi pencegahan, DP3AP2KB juga terus memperkuat sistem pelaporan dan pendampingan melalui hotline layanan dan koordinasi lintas sektor agar setiap laporan kekerasan dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh elemen sekolah dapat semakin sadar akan pentingnya peran mereka dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan berlandaskan kasih sayang.
“Anak-anak adalah masa depan bangsa. Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan mereka tumbuh dalam suasana yang bebas dari kekerasan dan penuh kebahagiaan,” tutup Kepala DP3AP2KB Kabupaten Lebak.
Writer & Editor : Dio Riksa A, 2025
